PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk membantu Pemerintah Daerah dalam rangka pencatatan kegiatan pengelolaan keuangan, maka Pemerintah Pusat menetapkan beberapa peraturan terkait dengan sistem dan prosedur akuntansi keuangan daerah. Yaitu berupa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Yang selanjutnya dijabarkan dengan Surat Edaran Nomor SE.900/316/BAKD tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penata usahaan dan akuntansi, Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
Pada penerapannya belum semua Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pecatatan pengelolaan keuangan daerah telah mengacu pada sistem dan prosedur akuntansi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Khususnya berkaitan dengan prosedur pengeluaran kas, masih banyak Pemerintah Daerah yang belum menerapkan prosedur akuntansi sebagaimana dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang penjabarannya pada Surat Edaran Nomor SE.900/316/BAKD.
1.2. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, penulisan makalah ini dimaksudkan bertujuan untuk:
a. mengetahui dan mempelajari teknik penyajian laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung yang digunakan oleh Dinas Pemerintahan Kota Medan.
b. Mengetahui pengaruh efisiensi kinerja pegawai Dinas Pemerintahan Kota Medan terhadap pelaksanaan penerapan metode langsung sebagai alat bantu penyusunan laporan keuangan.
1.3. Landasan Teori
Ada 2 (dua) metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan makalah ini, yaitu:
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data-data primer mengenai topik pembahasan dengan cara melakukan peninjauan secara langsung kepada obyek penelitian (dalam hal ini respondennya adalah Dinas Pendidikan Pemerintahan Kota Medan). Adapun pengumpulan data-data primer ini dapat dilakukan melalui cara observasi dan teknik pengumpulan data yang bersumber dari dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data-data sekunder atau data-data pendukung lainnya yang dapat berfungsi sebagai bahan referensi ataupun landasan teoritis guna mendukung analisis terhadap data-data primer yang diperoleh dilapangan.
Data-data sekunder ini dapat diperoleh dari buku-buku dan referensi-referensi yang ada di Perpustakaan Unimed maupun bahan-bahan lainnya yang berkaitan dengan topik permasalahan yang diteliti.
PEMBAHASAN
1.3. Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (statement of cash flow) adalah laporan yang melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Laporan ini menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, memenuhi kewajiban keuangan dan membayar dividen.
Laporan arus kas adalah salah satu dari laporan keuangan dasar. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu entitas selama periode tertentu. Laporan ini berguna bagi manajer dalam mengevaluasi operasi masa lalu dan dalam merencanakan aktivitas investasi serta pendanaan di masa depan. Laporan ini juga berguna bagi para investor, kreditor, dan pihak-pihak lainnya dalam menilai potensi laba perusahaan. Selain itu, laporan ini juga menyediakan dasar untuk menilai kemampuan perusahaan membayar utangnya yang jatuh tempo. Laporan arus kas melaporkan arus kas melalui tiga jenis aktifitas antara lain :
1. Arus kas dari aktifitas operasi (cash flow from operating activities) adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih.
2. Arus kas dari aktifitas investasi (cash flow from investing activities) adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dalam aktiva tidak lancar.
3. Arus kas dari aktifitas pendanaan (cash flow from financing activities) adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan utang perusahaan.
Arus kas dari aktifitas operasi pada umumnya disajikan terlebih dahulu, lalu diikuti dengan arus kas dari aktifitas investasi dan aktifitas pendanaan. Total arus kas bersih dari aktifitas tersebut merupakan kenaikan atau penurunan bersih kas selama periode berjalan. Saldo kas pada awal periode ditambahkan dengan kenaikan atau penurunan bersih kas, dan setelah itu saldo kas pada akhir laporan arus kas sama dengan kas yang dilaporkan di neraca.
Dengan melaporkan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, maka hubungan yang signifikan dalam dan diantara aktifitas tersebut dapat dievaluasi.
Metode langsung (direct method) melaporkan sumber kas operasi dan penggunaan kas operasi. Selisih antara penerimaan kas dan pembayaran kas dalam suatu operasi merupakan arus kas bersih aktifitas operasi. Keunggulan utama dari metode langsung adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan sering kali tidak mudah didapat dan biaya pengumpulan umumnya mahal.
1.3. Metode Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi kas sehubungan dengan kegiatan operasional, investasi, pembiayaan, dan transaksi nonanggaran yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintahan pusat/daerah selama periode tertentu.
Tuntutan yang semakin besar terhadap akuntabilitas publik, menimbulkan implikasi bagi manajemen sektor publik untuk memberikan informasi kepada publik. Laporan keuangan adalah salah satu informasi mengenai pengelolaan keuangan yang dibutuhkan oleh public yang salah satunya adalah laporan arus kas..
Tujuan laporan keuangan sector publik adalah:
1. Kepatuhan dan pengelolaan,
2. Akuntabilitas dan pelaporan retrospektif,
3. Perencanaan dan informasi,
4. Kelangsungan organisasi,
5. Hubungan masyarakat,
6. Sumber fakta dan gambaran.
Menurut Public Sector Commite – IFAC, tujuan pelaporan keuangan sektor publik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Tujuan secara umum:
a. memberikan informasi yang bermanfaat,
b. memakai kebutuhan pemakai.
2. Tujuan secara khusus:
a. mengidentifikasi sumber daya yang didapat dan digunakan sesuai dengan anggaran yang telah disetujui secara umum,
b. mengidentifikasi sumber daya yang didapat dan digunakan sesuai dengan kontrak keuangan yang telah mendapat persetujuan dari DPR/DPRD,
c. menyediakan informasi tentang sumber daya alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan,
d. menyediakan informasi tentang cara organisasi sektor publik membiayai aktivitas dan memenuhi kebutuhan uang kas,
e. menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan manajemen dalam membiayai aktivitasnya dan memenuhi komitmen dan kewajibannya,
f. menyediakan informasi tentang kondisi keuangan dan perubahan organisasi sektor publik,
g. menyediakan informasi untuk mengevaluasi kinerja organisasi sektor publik, terutama yang berkaitan dengan efisiensi biaya operasi dan pencapaian target.
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan menurut kegiatan operasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan investasi. Informasi arus kas bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan karena menyediakan dasar taksiran kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas, dan kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Klasifikasi Arus Kas dibagi atas 3 bagian, yaitu:
- Arus Kas dari aktivitas operasi,
- Arus kas dari aktivitas investasi, dan
- Arus kas dari aktivitas pendanaan.
Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas.
Sumber : bagian keuangan Dinas Pendidikan Kota Medan
Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari aktivitas operasional dirinci menjadi penerimaan dan pengeluaran kas yang pastinya digunakan untuk berbagai kegiatan operasional.
Arus kas dari kegiatan investasi asset non keuangan, aktivitas pembiayaan, dan juga aktivitas non anggaran mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluaran kas.
Dari laporan arus kas Dinas Pendidikan Kota Medan tersebut terdapat tambahan klasifikasi arus kas di Dinas tersebut. Dari klasifikasi arus kas di atas yang disebutkan, yang berhubungan terhadap laporan arus kas yang ada di dinas Pendidikan tersebut, Dinas Pendidikan memiliki arus kas berupa arus kas dari aktivitas non anggaran.
Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash basis) selama periode akuntansi tertentu.
Apabila digunakan bersama dengan laporan keuangan lainnya, maka laporan arus kas mempunyai kegunaan memberikan informasi untuk:
1. Mengetahui perubahan aktriva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas.
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.
3. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.
4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah waktu dan kepastian arus kas masa depan.
5. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
1.3. Analisis Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah kota di bidang pendidikan, terdapat beberapa kegiatan pokok pendidikan, yaitu; Program beasiswa terarah, Program peningkatan kemampuan penyelesaian pendidikan, Program peningkatan mutu prasarana dan sarana pendidikan, Program manajemen pelayanan pendidikan, Program peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, Dinas Pemerintahan Kota Medan, menerapkan sistem dan prosedur akuntansi sebagai berikut:
Langkah 1. Fungsi Akuntansi BPKAD menerima SP2D dari kuasa BUD, berdasarkan SP2D terkait fungsi Akuntansi BPKAD mencatat transaksi ke jurnal.
Langkah 2. Setiap periode, jurnal tersebut akan diposting ke buku besar sesuai dengan kode rekening belanja. Kemudian di akhir bulan, fungsi Akuntansi BPKAD memindahkan saldo-saldo yang ada di tiap buku besar ke dalam neraca saldo.
Dari saldo-saldo yang ada di dalam neraca saldo itu, kemudian disusun laporan keuangan. Diantara laporan keuangan tersebut termasuk di dalamnya adalah laporan arus kas. Laporan arus kas inilah yang menjabarkan masukan dan keluaran dari anggaran yang didapatkan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan.
KESIMPULAN
Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya, berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu entitas akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
Aliran kas masuk dan aliran kas ke luar akan terjadi secara terus menerus dalam entitas atau akan berlangsung terus selama hidupnya sebuah entitas.
Tujuan penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas adalah untuk mengetahui sumber kas yang diperoleh selama satu periode dan untuk apa kas yang diterima tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2006. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: Suatu Pengantar. Erlangga. Yogyakarta.
Munawir. 2004. ANALISA LAPORAN KEUANGAN. Liberty. Yogyakarta.
Jumat, 16 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Untuk laporan keuangan Kas Perusahaan bisa menilik ke link berikut, sepertinya bisa diaplikasikan di semua bidang usaha
BalasHapushttp://pusattravel.wordpress.com/2011/09/27/laporan-kas-keuangan-usaha-travel/